Friday, August 31, 2018

Urgensi Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Seyogianya bagi kita orang Islam untuk senantiasa membaca, mempelajari, dan mengamalkannya. Oleh karena itu, pendidikan Agama Islam yang paling mendasar adalah tentang kemampuan baca tulis Al-Qur’an. Ibnu Sina mengungkapkan bahwa keterampilan membaca Al-Qur’an adalah prioritas pertama dan utama dalam pendidikan Islam. Perintah membaca Al-Qur’an juga terdapat pada ayat Al-Qur’an itu sendiri, yakni ayat yang pertama kali diturunkan yaitu, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Maha Menciptakan” (QS. Al-Alaq: 1). Selain ayat tersebut ada pula Hadits Nabi SAW. yang berbunyi, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).
Namun miris sekali jika kita lihat keadaan anak-anak generasi muda dewasa ini. Jarang anak-anak yang lidahnya terbiasa melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Bahkan masih banyak anak-anak muslim yang belum mengenal huruf hijaiyah. Sungguh memprihatinkan. Ironinya orang tua mereka seakan enggan menghiraukan keadaan ini. Mereka lebih khawatir anaknya tidak bisa aljabar daripada tidak bisa membaca Al-Qur’an.
Sudah saatnya bagi kita semua untuk menyadari bahwa betapa pentingya kemampuan baca Al-Qur’an. Karena kemampuan baca tulis Al-Qur’an seorang anak adalah tanggung jawab kita semua. Bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah yang hanya punya waktu yang terbatas, tetapi semua anggota masyarakat, terutama orang tua sebagai pendidik pertama dan yang paling utama. Orang tua harus menjadi yang paling terdepan dalam upaya untuk mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an.
Kemampuan baca tulis Al-Qur’an haruslah dimulai sedini mungkin. Sejak kecil, anak harus diperkenalkan dengan Al-Qur’an, agar tumbuh rasa cinta terhadap Al-Qur’an sehingga mereka terdorong untuk mempelajarinya. Jika anak sejak kecilnya sudah terbiasa melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, maka ia akan terbiasa untuk terus membacanya hingga akhir hayatnya.
Dalam mengajarkan Al-Qur’an, kita juga harus memperhatikan kaidah-kaidah ilmu Tajwid. Agar anak tidak hanya sekedar mampu mengenal huruf, tetapi anak juga mampu melafalkan huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan makhorijul huruf. Hal ini penting karena jika salah pengucapannya, maka salah pula artinya dan dapat merusak makna yang terkandung di dalam bacaan Al-Qur’an tersebut.

Tidak ada alasan bagi setiap muslim untuk tidak membaca Al-Qur’an, tidak peduli kita berasal dari kalangan alim ulama atau pedagang kaki lima, para ustadz atau pejabat, orang kaya atau orang yang hidup apa adanya, selama kita mengaku beragama Islam, maka kita semua harus mampu membaca Al-Qur’an, terus mempelajari Al-Qur’an, dan senantiasa mengamalkan Al-Qur’an.

No comments:

Post a Comment