Monday, January 16, 2017

Pacaran Menurut Islam


Pacaran Menurut Islam
Boleh gak sih?







Pacaran itu boleh gak sih menurut Islam?

Langsung saja, pacaran itu dilarang dalam Islam. Mengapa? Karena pacaran dalam bentuk apapun itu, membuka jalan untuk mendekati zina. Dan telah jelas di dalam Al-Qur’an bahwa kita tidak boleh mendekati zina. Firman Allah SWT dalam QS Al-Isra ayat 32:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Isra: 32)
Perhatikan juga QS. An-Nuur ayat 30 berikut ini:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS An-Nuur: 30)

Ayat tersebut menerangkan bahwa kita harus menahan pandangan terhadap yang bukan mahram bagi kita. Maka bagaimana mungkin kita bisa mengamalkan ayat tersebut jika kita berpacaran? Dengan demikian pacaran itu dilarang dalam agama Islam.

Tapi kita pacarannya cuma lewat sms sama teleponan doang kok, tetep ga boleh?

Sekali lagi pacaran itu dilarang dalam bentuk apapun. Kembali ke QS An-Nuur ayat 30, menjaga pandangan juga berarti menjaga hati serta menjaga pendengaran. Pacaran melalui sms, telepon, atau media sosial lainnya pun, tentunya akan menyita waktu kita untuk hal yang sia-sia. Sedangkan waktu kita ini terlalu berharga untuk dihabiskan untuk hal-hal seperti itu, hal-hal yang dapat membuat kita lalai akan kewajiban kita kepada Allah SWT.

Kalo ga boleh pacaran, gimana kita bisa milih calon istri yang tepat?

Memilih calon pasangan hidup tidak harus dengan berpacaran. Di dalam agama Islam ada ta’aruf, sebuah proses yang sangat berlainan dengan konsep pacaran. Dalam proses ta’aruf, kita mengenal seseorang melalui orang-orang terdekatnya, sehingga kita dapat menentukan apakah dia orang yang cocok dengan kita atau tidak, tanpa harus menjerumuskan dia dan diri kita kepada jalan maksiat melalui pintu yang bernama ’pacaran’.

Tapi saya udah terlanjur cinta sama dia, gimana dong?

Tanya lagi pada diri sendiri, cinta ataukah nafsu yang mendorong anda untuk berpacaran? Cinta ataukah nafsu yang ingin mengikat dia dengan ikatan yang tidak jelas? Cinta ataukah nafsu yang menghendaki untuk bersenang-senang dengannya dengan jalan yang tidak halal? Maka yakinlah itu semua adalah nafsu. Jika memang anda cinta dengan seseorang, tentu anda akan menjaga diri anda dan dirinya untuk terus berada pada jalan Allah, bukan dengan berpacaran.

Jadi gimana caranya pengen pacaran tapi gak ngelanggar hukum Islam?

Pacaran boleh dalam Islam hanya jika setelah menikah. Setelah menempuh proses menghalalkan ini, semua bentuk pacaran yang awalnya haram untuk dilakukan, menjadi boleh bahkan dapat mengandung nilai-nilai ibadah dan berpahala. Jika setelah membaca tulisan ini anda masih ingin berpacaran, maka semua itu terserah anda, hidup itu pilihan, mana yang akan anda pilih, jalan kebaikan atau jalan keburukan?


No comments:

Post a Comment