Pacaran Menurut
Islam
Boleh gak
sih?
Pacaran itu
boleh gak sih menurut Islam?
Langsung saja,
pacaran itu dilarang dalam Islam. Mengapa? Karena pacaran dalam bentuk apapun
itu, membuka jalan untuk mendekati zina. Dan telah jelas di dalam Al-Qur’an
bahwa kita tidak boleh mendekati zina. Firman Allah SWT dalam QS Al-Isra ayat
32:
وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Isra: 32)
Perhatikan
juga QS. An-Nuur ayat 30 berikut ini:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا
فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
"Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
(QS An-Nuur: 30)
Ayat
tersebut menerangkan bahwa kita harus menahan pandangan terhadap yang bukan
mahram bagi kita. Maka bagaimana mungkin kita bisa mengamalkan ayat tersebut
jika kita berpacaran? Dengan demikian pacaran itu dilarang dalam agama Islam.
Tapi kita
pacarannya cuma lewat sms sama teleponan doang kok, tetep ga boleh?
Sekali lagi pacaran
itu dilarang dalam bentuk apapun. Kembali ke QS An-Nuur ayat 30, menjaga
pandangan juga berarti menjaga hati serta menjaga pendengaran. Pacaran melalui
sms, telepon, atau media sosial lainnya pun, tentunya akan menyita waktu kita
untuk hal yang sia-sia. Sedangkan waktu kita ini terlalu berharga untuk
dihabiskan untuk hal-hal seperti itu, hal-hal yang dapat membuat kita lalai
akan kewajiban kita kepada Allah SWT.
Kalo ga
boleh pacaran, gimana kita bisa milih calon istri yang tepat?
Memilih
calon pasangan hidup tidak harus dengan berpacaran. Di dalam agama Islam ada
ta’aruf, sebuah proses yang sangat berlainan dengan konsep pacaran. Dalam
proses ta’aruf, kita mengenal seseorang melalui orang-orang terdekatnya,
sehingga kita dapat menentukan apakah dia orang yang cocok dengan kita atau
tidak, tanpa harus menjerumuskan dia dan diri kita kepada jalan maksiat melalui
pintu yang bernama ’pacaran’.
Tapi saya
udah terlanjur cinta sama dia, gimana dong?
Tanya lagi
pada diri sendiri, cinta ataukah nafsu yang mendorong anda untuk berpacaran? Cinta
ataukah nafsu yang ingin mengikat dia dengan ikatan yang tidak jelas? Cinta ataukah
nafsu yang menghendaki untuk bersenang-senang dengannya dengan jalan yang tidak
halal? Maka yakinlah itu semua adalah nafsu. Jika memang anda cinta dengan
seseorang, tentu anda akan menjaga diri anda dan dirinya untuk terus berada
pada jalan Allah, bukan dengan berpacaran.
Jadi gimana
caranya pengen pacaran tapi gak ngelanggar hukum Islam?
Pacaran
boleh dalam Islam hanya jika setelah menikah. Setelah menempuh proses
menghalalkan ini, semua bentuk pacaran yang awalnya haram untuk dilakukan,
menjadi boleh bahkan dapat mengandung nilai-nilai ibadah dan berpahala. Jika setelah
membaca tulisan ini anda masih ingin berpacaran, maka semua itu terserah anda,
hidup itu pilihan, mana yang akan anda pilih, jalan kebaikan atau jalan
keburukan?
Wallahu a’lam
bishowab
No comments:
Post a Comment