1. Sholat
Berjama’ah
Para sahabat
sepanjang hidupnya senantiasa melaksanakan sholat secara berjamaah. Pahala sholat
berjamaah lebih besar berlipat-lipat ganda dibandingkan dengan sholat secara
munfarid (sendiri). Kebiasaan haruslah kita jadikan sebagai bagian dari gaya
hidup kita. Luangkanlah waktu kita saat waktu-waktu sholat untuk dapat
melaksanakan sholat berjamaah. Karena pada hakikatnya Allah lah yang
menciptakan waktu, waktu adalah milik Allah, kita hanya ‘dipinjamkan’ untuk
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Maka, jika Allah dengan kasih sayang-Nya
telah memberikan waktu kepada kita, apakah layak bagi kita untuk menggunakan
waktu itu untuk berpaling dari-Nya?
2. Mengikuti
Sunah Nabi
Cinta para
Sahabat kepada Nabi, bukanlah cinta yang hanya di mulut saja. Mereka dengan
sepenuh hatinya mencintai Nabi. Hal ini ditunjukkan dari kebiasaan mereka yang
senantiasa mengikuti sunah Nabi. Segala perintah Nabi, larangan Nabi, kebiasaan
Nabi, akhlak Nabi, serta segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi, mereka
ikuti dengan penuh keihklasan. Hal ini harus kita teladani, jangan sampai kita
mengaku cinta kepada Nabi, tetapi tidak pernah mengamalkan sunah-sunahnya.
Mengucapkan apa yang tidak dilakukan itu sama dengan munafik, dan orang munafik
tidak ada balasan baginya kecuali Neraka.
3. Membaca
Al-Qur’an dan Mengamalkannya
Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup manusia harus selalu kita baca, pelajari, dan diamalkan.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi SAW, dan menjadi kebiasaan para Sahabat.
Sebagai umat Islam kita haruslah senantiasa membaca Al-Qur’an, jangan pernah
lewatkan satu hari pun tanpa ada ayat Al-Qur’an yang kita baca. Tidak hanya
membacanya, kita juga harus mengamalkannya. Oleh karena itu kita harus
mempelajarinya, dengan menghadiri pengajian-pengajian, membaca juga terjemahnya,
bertanya kepada ulama jika ada yang belum dimengerti.
4. Dakwah
Dakwah
merupakan kewajian bagi kita semua. Dakwah jangan kita artikan secara sempit
dengan kata “ceramah” saja. Dakwah lebih luas dari ceramah. Inti dari dakwah
adalah menyeru kepada kebaikan dan melarang keburukan. Hal ini dapat kita
lakukan dengan banyak cara, dengan ajakan, himbauan, tulisan, bahkan perbuatan.
“Sampaikan lah walaupun hanya satu ayat”.
5. Jihad di
Jalan Allah
Para Sahabat
telah menyerahkan diri sepenuhnya hanya untuk Allah, mereka rela mati untuk
membela agama Allah. Hal ini patut kita teladani, namun perlu kita pahami
terlebih dahulu apa arti jihad sebenarnya. Jihad bukan sebatas rela mati di
medan perang saja, jihad adalah kesungguhan seseorang untuk berserah diri hanya
kepada Allah. Sehingga jihad bagi seorang pelajar adalah belajar dengan
sungguh-sungguh, jihad bagi orang-orang kaya raya adalah menginfak-kan harta
mereka untuk kepentingan agama Islam, jihad bagi pemimpin adalah menjalankan
tanggung jawabnya secara amanah, dan seterusnya.
Wallahu A’lam
Bishowab
No comments:
Post a Comment